Memiliki anak sholeh merupakan dambaan setiap keluarga.
Di samping sebagai penerus keturunan, kelak anak sholeh juga akan menjadi
investasi di masa yang akan datang. Pada usia dini, seorang anak akan lebih
mudah untuk menerima perubahan ketimbang ketika ia telah dewasa. Dan pada usia
dini itulah, masa pembentukan jati diri, pola pikir dan watak sang anak sedang
berproses.
Dalam masa pembentukan itulah, orangtua hendaknya
memberikan perannya secara optimal. Orangtua harus mampu memberikan pengaruh
positif kepada sang anak. Isilah kepala, hati dan jiwa anak anak yang sedang
dalam proses pembentukan tersebut dengan nilai nilai yang baik. Orang tua harus
dapat menjadi filter bagi berbagai unsur negatif yang dapat merusaknya. Jangan
sampai sang anak justru memperoleh pengaruh-pengaruh negatif dari luar.
Untuk itu, langkah terbaik untuk menjadikan seorang anak
menjadi sholeh/sholehah hendaknya dilakukan sejak dini. Saat memorinya belum
terkontaminasi dengan pengaruh-pengaruh negatif. Anda dapat mulai membiasakan beberapa
hal berikut kepada diri dan anak anda sejak dini:
1.Bangunkan subuh sejak balita
Bangun pada waktu subuh adalah sebuah aktivitas yang
sangat berat bagi orang-orang yang tidak biasa untuk melakukannya. Untuk itu,
membiasakan membangunkan anak pada waktu subuh sejak balita adalah langkah
terbaik untuk menjadikannya sebagai sebagai sebuah kebiasaan.
2.Berikan lingkungang pergaulan dan pendidikan yang
islami
Lingkungan dan pergaulan adalah salah satu faktor penting
dalam pembentukan karakter seorang anak. Maka, dalam hal ini anda dapat
memulainya dengan mengirimkan anak anda ke TPA (Taman Pendidikan Al Quran) atau
mengikuti kursus-kursus islam di Masjid dan sebagainya.
3.Jangan egois!
Orang tua adalah teladan yang pertama bagi anaknya, maka
jadilah teladan yang terbaik bagi anak anda. Jangan bersikap egois. Jangan
hanya memerintahkan anak anda untuk mengaji atau pergi sholat berjamaah,
sedangkan anda tidak melakukannya. Karena hal tersebut akan menimbulkan
pembangkangan kepada anak, minimal secara kejiwaan.
4.Safari Masjid
Bawalah anak anda untuk melakukan safari masjid minimal
sepekan sekali. Hal ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap masjid
dan sholat berjamaah dihati anak.
5.Perkenalkan batasan aurat sejak dini
Umumnya, cara berpakaian kita saat ini adalah kebiasaan
yang sudah kita bawa sejak kecil. Seorang anak dibiasakan menggunakan pakaian
yang ketat, dibiasakan berpakaian tanpa jilbab, maka hal tersebut akan terbawa
hingga remaja dan dewasa. Kebiasaan ini akan sangat sulit sekali untuk
merubahnya. Dengan alasan gerah, panas, nggak nyaman, ribet, nggak gaul, nggak
PD, dan dengan seribu alasan lainnya mereka akan menolak penggunaan pakaian
yang menutup aurat.
Jika kita memperkenalkan batasan aurat kepada anak kita
dan membiasakannya untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat sejak dini,
insya Allah keadaannya akan berbalik. Ia akan merasa berdosa, malu, nggak
nyaman, bersalah, dan menolak untuk beralih ke pakaian-pakaian yang tidak
menurut aurat. Ia akan berpikir seribu kali, bahkan tidak terpikir sekalipun
dan sedikitpun untuk melakukannya.
6.Selalu membawa perlengkapan sholat
Ajarkan kepada anak untuk selalu membawa perlengkapan
sholat kemanapun mereka pergi sekiranya akan melewati masuknya waktu sholat.
7.Meminimalisir mendengarkan musik-musik non islami
Minimalisir mendengarkan lagu-lagu non islami seperti
lagu-lagu picisan, rock, barat, dan lain-lain. Maksimalkan membaca AL Quran
berjamaah, mendengarkan kaset mu’rotal, mendengarkan kaset ceramah atau nasyid
islam.
8.Buatlah jadwal nonton TV
Hendaknya, orang tua tidak membiasakan menonton acara TV
bersama anak yang tidak mengandung unsur pendidikan kepada anak, misalnya
sinetron, film horor, film-film cengeng (romantika), dan lain-lain.
9.Ajarkan nilai-nilai islam secara langsung
Ajarkan nilai-nilai islam yang anda kuasai secara
langsung kepada anak anda sejak dini. Sampaikan dengan bahasa-bahasa yang
menarik, misalnya melalui sebuah cerita.
10.Bacakan hadits Rasulullah saw dan ayat Al Quran
Bacakan hadits Rasulullah saw dan ayat Al Quran, sesuai
dengan kadar kemampuan si anak. Hubungkan hadits dan ayat Al Quran ketika kita
memberikan nasihat atau teguran mengenai perilakunya sehari-hari.
11.Jadilah sahabat setia baginya
Perkecil menunjukkan sikap menggurui kepada anak,
bersikaplah sebagai seorang sahabat dekatnya. Jadilah tempat curhat yang
nyaman, sehingga permasalahan anak tidak akan disampaikan kepada orang yang
salah, yang akhirnya akan memberikan solusi yang salah pula.
12.Ciptakan nuansa kehangatan
Nuansa hangat dan harmonis dalam keluarga akan memberikan
kenyamanan bagi seluruh anggotanya, termasuk anak. Hal ini akan memperkecil
masuknya pengaruh buruk dari luar kepada anak. Ia tidak akan mencari tempat
diluar sana yang ia anggap lebih nyaman dari pada di rumahnya sendiri.
13.Sampaikan dengan dengan bijak, sabar, dan tanpa bosan
Ingat! Yang sedang anda bentuk adalah makhluk bernyawa,
bukan makhluk yang tidak bernyawa. Maka sampaikan semuanya dengan penuh
kesabaran, kebijaksanaan, dan jangan pernah merasa bosan untuk mengulangnya.
Jangan menggunakan kekerasan, dan hindari emosi yang akan membuat anak sakit
hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar