Akan ada orang-orang yang shalat secara kontinyu namun mereka
masuk neraka. Terasa tidak masuk akal bukan? Tapi ini tercatat dalam Al-Qur'an
dimana Allah S.W.T. berfirman:
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang
shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat
riya, dan enggan (menolong dengan) barang berguna.
(Q.S. Al-Maa'un:4-7)
Jadi yang dimaksud dengan orang-orang yang shalat namun masuk
neraka adalah orang-orang yang shalatnya tidak konsisten. Mereka juga shalat
dengan ceroboh, misalnya shalat tanpa berwudhu.
Dan mereka juga melakukan amal baik hanya untuk pamer kepada
orang-orang. Jadi ketika mereka shalat, mereka melakukannya untuk pamer, agar
orang-orang menganggap mereka sebagai orang saleh. Di zaman sekarang, perilaku
seperti ini kadang terjadi ketika seorang pemuda ingin menikahi seorang gadis
sementara keluarga gadis itu taat beragama. Untuk mengambil hati orangtua si
gadis, maka pemuda itu jadi rajin shalat karena dia ingin terlihat saleh.
Ketika mereka menikah, barulah sifat asli pemuda itu terlihat, kebiasaan-kebiasaan
buruknya di masa lampau kembali lagi dan dia menjadi malas menunaikan shalat.
Allahuakbar!
Dan mereka biasanya adalah orang-orang yang tidak mau
bersedekah, mereka hanya mau menumpuk kekayaan. Pada akhirnya mereka akan
berakhir di neraka.
Meski begitu, ada di antara mereka yang sebagian shalatnya
tulus untuk Allah S.W.T., atau mereka melakukan suatu perbuatan ikhlas hanya
untuk mengharap ridho Allah S.W.T. Dalam hadist Sahih Muslim, diriwayatkan
ketika mereka dibakar di neraka, maka mereka akan memiliki tanda di dahi
mereka, dan api neraka tidak bisa membakar tanda tersebut. Tanda tersebut
diperuntukkan bagi mereka yang shalatnya bolong-bolong tapi tulus. Dan tanda
tersebut juga mengeluarkan cahaya.
Setelah orang-orang memasuki surga, Nabi Muhammad S.A.W.
terus-menerus keluar-masuk dari surga. Apa yang dilakukannya? Dia keluar dari
surga dan berdo'a "Wahai Tuhanku! Masih ada sebagian umatku di api neraka,
tolong selamatkan mereka. Wahai Tuhanku! Janjimu selalu Kau tepati, dan inilah
janji-Mu padaku."
Allah hanya memberikan janji ini kepada Muhammad S.A.W. saja,
janji ini tidak diberikan kepada nabi-nabi lainnya. Hanya Nabi Muhammad-lah
yang diizinkan menyelamatkan pengikutnya. Jadi bersyukurlah kepada Allah karena
kita mendapatkan hak istimewa sebagai umat Nabi Muhammad S.A.W. Itulah mengapa
kita harus senantiasa mempraktekkan sunnah-nya sebaik mungkin. Mencintai
Rasulullah S.A.W. bukan hanya berarti ketika ada sekelompok orang yang
mencelanya, maka kita siap menghadapi mereka. Tidak! Mencintai Rasulullah
S.A.W. juga berarti kita memahami siapa Rasulullah S.A.W. Ketika kita mencintai
seseorang, apa yang kita lakukan? Kita senantiasa rindu padanya dan rela
melakukan apa saja yang dikatakannya.
Jadi Rasulullah S.A.W. terus-menerus keluar-masuk seraya
berdo'a "Umatku! Umatku! Umatku!" Kemudian
Allah akan berfirman kepada para malaikat "Kabulkan permintaan rasul-Ku
S.A.W. Keluarkan setiap penduduk neraka yang punya keimanan meskipun hanya
seberat biji sawi!" Allah mengabulkan do'anya karena Allah sangat
mencintainya.
Lalu para malaikat akan mencari mereka dan akan mengenali
mereka dari tanda di dahi mereka, seperti yang disebutkan dalam hadist Sahih
Muslim. Dan para malaikat akan mengeluarkan setiap orang yang memiliki tanda
itu, dan mereka akan dibawa ke sebuah sungai yang bernama Nahrul Hayath (Sungai
Kehidupan). Mereka dibawa kesana dalam keadaan tidak sadarkan diri dan tubuh
mereka hitam karena hangus terbakar.
Kemudian mereka akan dimasukkan ke dalam sungai itu dan
dimandikan, kemudian mereka ditempatkan di tepian sungai. Tiba-tiba tubuh
mereka berubah dari jelek menjadi rupawan, dari gelap menjadi cahaya. Tanda di dahi mereka akan
menjadi tanda bagi penduduk surga. Penduduk surga akan tahu bahwa merekalah
orang-orang yang diselamatkan dari neraka. Mereka akan tersenyum dan mencintai
mereka, mereka akan disebut masakin ahlul jannah (penduduk surga yang miskin).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar