Iman menurut bahasa, artinya membenarkan. Sedangkan, iman
menurut istilah syariat, maksudnya mengakui dengan lisan (perkataan), membenarkan
(tashdiiq) dengan hati dan mengamalkannnya dengan anggota tubuh.
Adapun Rukun iman itu sendiri terdiri atas 6 rukun antara
lain:
1. Iman kepada Allah
2. Iman kepada para malaikat
3. Iman kepada kitab-kitab Allah
4. Iman kepada Nabi dan Rasul
5. Iman kepada hari akhir (kiamat)
6. Iman kepada Qada dan Qadar
Untuk memudahkan untuk memahami Makna masing-masing rukun
kita hanya berpedoman pada pengertian iman itu sendiri, yaitu:
·
Mengakuinya dengan lisan
·
Membenarkannya dengan hati dan kemudian
·
Mengamalkannya dengan anggota tubuh
1. Makna iman kepada
Allah
Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini tentang
penjelasan Allah dan Rasulnya mengenai keberadaan Tuhan. Untuk lebih terperinci
lagi, makna iman kepada Allah dapat kita jabarkan dalam 4 poin, yaitu:
o
meyakini bahwa penciptaan manusia adalah
kehendak Allah dan tidak mahkluk lain yang terdapat di semesta alam tanpa
pengetahuan Allah swt
o
meyakini bahwa Allah lah yang menciptakan bumi
dan alam semesta dan Allah pulalah yang memberikan reski kepada manusia dan
mahkluk lainnya
o
meyakini bahwa Allahlah yang patut disembah dan
hanya kepadaNyalah segala ibadah ditujukan, misalnya berzikir, sujud, berdoa,
dan meminta. Semuanya hanya kepada Allah semata
o
meyakini
sifat-sifat Allah yang tercantum dalam alquran (Asmaul Husna)
2. Makna Beriman kepada
Malaikat Allah
Malaikat ialah mahkuluk gaib yang diciptakan Allah dari
cahaya, dengan ketaatan selalu menjalankan perintah Allah dan kesanggupannya
untuk beribadah kepada Allah. Malaikat diciptakan tidak memiliki sikap
ketuhanan dan hanya Allahlah Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat sangat banyak
dan semuanya tunduk dan menjalankan perintah Alla swt.
Makna beriman kepada malaikat dapat dijabarkan kedalam 4
poin, yaitu:
o
mengimani wujud mereka.
o
mengimani nama-nama malaikat yang telah kita
ketahui namanya, sedangkan yang kita tidak ketahui namanya kita mengimaninya
secara Ijmal (garis besar).
o
mengimani sifat malaikat yang terdapat dalam
hadis, misalnya Rasullullah saw, pernah bertemu langsung dengan malaikat jibril
yang memiliki 600 sayap (Bukhari) di hadis lain dikatakan setiap sayap malaikat
jibril menutupi setiap ufuk (Ahmad).
o
mengimani tugas malaikat seperti yang telah
diberitahukan kepada kita. Malaikat senantiasa beribadah kepada Allah,
bertasbih siang dan malam dan berthawaf di Baitul Ma'mur dan lain sebagainya.
3. Makna beriman kepada
Kitab-kitab Allah
Makna beriman kepada Kitab-kitab Allah dapat dijabarkan kedalam
4 poin, yaitu:
o
mengimani bahwa kitab itu datangnya dari Allah
swt.
o
mengimani kitab tersebut baik secara rinci
(tafshil) maupun secara garis besar (ijmal), tafshil artinya mengimani bahwa
kitab yang diturunkan kepada Nabi ini adalah kitab ini, sedangkan secara garis
besar kita meyaini bahwa kitab diturunkan kepada Nabi dan Rasul meskipun tidak diketahui
namanya.
o
membenarkan perkataan yang tertulis dalam
kitab-kitab tersebut yang masih murni (Belum dirubah).
o
mengamalkan hukum yang tertulis dalam kitab
tersebut selama kitab tersebut belum "dihapus", yang dimaksud dengan
kata dihapus disini ialah, kita hanya mengimani satu kitab saja yaitu Al quran,
karena kehadiran Al quran mengakibatkan kitab-kitab sebelumnya menjadi mansukh
(dihapus). Al quran ialah kitab yang mewakili setiap ummat sampai akhir masa.
4. Makna beriman kepada
Nabi dan Rasul
Beriman kepada Nabi dan Rasul, bermakna bahwa kita meyakini
Nabi dan Rasul ialah manusia utusan Allah yang diutus di muka bumi untuk
menyampaikan kabar gembira dan ancaman. Meyakini bahwa Nabi dan Rasul adalah
mahkluk yang diutus Allah ke Bumi untuk memberi petunjuk ke umat manusia hingga
kembali ke jalan lurus. Beriman kepada Nabi dan Rasul artinya ialah memercayai
segala ajarannya baik dari lisan maupun sebagai sauri teladan. Dengan
mengetahui maka beriman kepada Nabi dan Rasul, Manusia sebagai hamba yang mulia
sudah sepantasnya meyakininya dan mengikuti jejak suri teladan Nabi dan Rasul
5. Makna beriman kepada
hari akhir
Beriman kepada hari akhir artinya kita meyakini tanda-tanda
akan datangnya hari kiamat, seperti lahirnya dajjal turunnya Isa as. Datangnya
Ya'juj dan Ma'juj, terbitnya matahari dari
barat dan terbenam di timur. Kemudiaan diangkatnya ilmu dari muka bumi
yang ditandai dengan wafatnya para ulama, semakin banyak terjadi perzinaan,
amanah tidak lagi dijalankan, urusan diserahkan kepada yang bukan ahlihnya,
jumlah perempuan jauh melebihi jumlah lak-laki dan terjadi kekacauan dan
pembunuhan dimana-mana.
Selain itu Pula, makna beriman kepada hari akhir yaitu kita
mengimani kejadian gaib lainnya seperti dibangkitkannya manusia dari kubur,
dikumpulkannya manusia di padang mashar, adanya hari pembalasan, adanya siksa
kubur dan nikmat kubur, dan meyakini adanya surga dan neraka. Semua dilakukan
semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah.
6. Makna beriman kepada
qada dan qadar
Makna beriman kepada qada dan qadar artinya ialah kita
mengimani bahwa apapun yang terjadi di muka bumi bahkan kepada diri kita
sendiri sebagai manusia baik maupun buruk merupakan kehendak dari Allah swt.
Namun keburukan tersebut tidak dinisbahkan kepada Allah, melainkan
kepada manusia sebagai mahkluk ciptaanNya, sedangkan jika keburukan tersebut
dikaiitkan dengan Allah, maka keburukan tersebut merupakan suatu bentuk
keadilan terhadap sesuatu pihak yang tidak dapat terduga oleh pengetahuan
manusia. Allah menciptakan mudharat pastilah ada maslahat. Di setiap keburukan
terdapat makna yang mendalam, baik itu diketahui oleh manusia, maupun tidak
diketahui oleh manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar